Kamboja merupakan suatu genus yang berada dalam famili Apocynaceae.
Jadi, kamboja masih sekeluarga dengan Plumeria, Nerium, Pachypodium
ataupun Allamanda
Dari berbagai literatur, diketahui bahwa ada beberapa cara
penggolongan kamboja. Ada yang menganggap suatu jenis sebagai species,
ada yang menganggapnya sebagai subspecies (varietas).
Menurut definisi spesies, mereka tidak bisa kawin dan menghasilkan
keturunan dengan species lain, kalau bisa sangatlah sulit. Inilah yang
terjadi dengan berbagai species kamboja yaitu mereka sangat sulit untuk
dapat menghasilkan keturunan dari persilangan antar spesies.
Jenis-jenis tersebut antara lain:
a. Adenium obesum
b. Adenium multiflorum
c. Adenium oleifolium
d. Adenium somalense
e. Adenium swazicum
f. Adenium boehmianum
g. Adenium arabicum
h. Adenium socotranum
Adenium Obesum (Desert Rose)
Ditemukan di daerah Afrika, di sebelah selatan gurun Sahara dari
Senegal sampai Sudan dan juga Kenya. Warna normal bunga-nya adalah pink
sampai merah. Karena ditanam dari biji, maka muncul varietas-varietas
baru yang sangat beragam bentuk penampilannya, bentuk bunga, ataupun
bentuk daunnya. Oleh berbagai nursery di Thailand dan Taiwan , varietas
baru ini dipilih dan dikembangkan secara intensif. Varietas pilihan ini
diberi nama masing-masing dan lebih banyak dikembangkan sebagai batang
atas untuk grafting, sedangkan batang bawah diperoleh dari biji warna
pink karena paling mudah dikembangkan biji-nya.
Tidak mempunyai masa dorman yang jelas,sehingga pertumbuhannya cukup
cepat. Secara umum merupakan steril jika penyerbukan sendiri, sehingga
seringkali tak terjadi penyerbukan saat tanaman tersebut sendirian.
Adenium multiflorum (Sabi Star)
Ditemukan di Afrika bagian selatan di sisi timur, seperti Mozambik
dan Afrika Selatan bagian Timur. Tumbuh tinggi dan bercabang dengan daun
yang lebar. Bonggolnya tidak membesar, tapi mempunyai batang dan akar
yang membesar. Mempunyai masa dorman yang cukup panjang (lebih dari 4
bulan), saat masa itulah jenis ini akan berbunga (2-4 bulan) dengan
tanpa daun.
Banyak adenium hibrida yang punya sedikit “darah” multiflorum karena
bunga-nya yang memang sangat cantik. Bunganya putih dengan garis merah
di pinggirnya. Namun keturunannya sering kali malas berbunga dan
batangnya terlalu panjang sehingga pemilihan secara intensif terus
dilakukan.
Adenium oleifolium
Ditemukan di gurun Kalahari yaitu perbatasan antara Namibia,
Botswana dan Afrika selatan. Daunnya sempit, panjang dan hampir paralel
di kedua sisi dengan warna mengkilap. Bunga-nya kecil tapi berbiji cukup
besar. Cukup mudah untuk menumbuhkannya, sayang pertumbuhannya sangat
lambat. Bonggolnya cukup kecil jika dibanding jenis lain.
Adenium Somalense
Ditemukan di Somalia selatan sampai Tanzania, dan Kenya. Ukurannya
bervariasi dari kecil sampai setinggi 5m. Bunganya lebih kecil dari
obesum dengan warna pink sampai merah tua. Pola strip dari pinggir
menuju corong merupakan ciri khas somalense. Jenis ini biasa disilangkan
dengan obesum sehingga sebagian “darahnya” terkandung dalam kebanyakan
adenium hibrida saat ini.
Adenium Somalense var. Crispum
Jenis ini cukup beda dengan somalense asli. Tanaman ini sangat kompak
dengan daun yang memanjang dan bergelombang. Perumbuhannya cukup lambat
dengan bonggol yang tidak begitu membesar yang tumbuh di dalam tanah.
Adenium swazicum
Ditemukan di pesisir timur Afrika bagian selatan seperti di pesisir
timur Afrika Selatan, Swaziland, dan perbatasan Afrika selatan dan
Mozambik. Mempunyai bentuk daun yang sempit dan panjang dengan warna
lebih muda dari kebanyakan jenis lain. Bunga-nya berwarna magenta hingga
ungu muda. Jenis ini mudah berbunga dan kompak tapi sangat sulit untuk
berbiji. Bisa juga digunakan sebagai pejantan untuk persilangan dengan
obesum. Hibrida dari jenis ini akan rajin berbunga dibanding hibrida
jenis lain. Seperti halnya obesum, memiliki masa tumbuh yang panjang
jika terdapat kondisi hangat dan diberi air cukup.
Adenium Boehmianum
Ditemukan di Namibia dan Angola yaitu di sisi barat atau sisi
kebalikan dari ditemukannya Swazicum. Mempunyai bunga yang serupa dengan
swazicum tapi mempunyai daun yang panjang dan lebar. Jika dibandingkan
dengan semua jenis adenium, daun boehmianum merupakan yang paling besar.
Mempunyai masa tumbuh yang sangat pendek dan pada masa itulah muncul
bunga yang lebih kecil dari bunga swazicum. Jenis ini juga hanya berdaun
saat masa tumbuh tersebut, sedangkan saat dorman daunnya akan rontok.
Bonggolnya sama sekali tidak membesar dan pertumbuhannya lambat.
Adenium Arabicum
Ditemukan di sebelah selatan dan barat semenanjung Arab. Spesies ini
mempunyai bonggol yang sangat besar bercabang banyak dengan daun yang
tebal. Bunga-nya berwarna pink cerah. Jenis ini biasa ditanam dari biji
untuk mendapatkan bentuk bonggol yang besar. Adenium arabicum mempunyai
masa dorman yang jelas, meski ada jenis arabicum tertentu yang daunnya
tidak berguguran saat dorman.
Di Thailand, sudah diadakan pemilihan sedemikian rupa sehingga muncul
varietas-varietas baru dengan varietas asli biasa diberi nama Yak
Saudi. Varietas baru itu antara lain: Ra Chee Ni Pan Dok (RCN), Petch Na
Wang (PNW), Petch Muang Kong (PMK), Black Giant, Black Knight,Yak
Kaset, Yak Lop Bu Ri, Yak Sim Bu Ri, Yak Bang Yai dan yang paling baru
adalah RCN Double flower atau Tub Tim Thong Chai.
Adenium Saocotranum
Adenium socotranum ditemukan di Pulau Socotra Yaman (sebelah selatan
semenanjung Arab). Mudah dikenali dari struktur batangnya yang menjulang
yang membesar di atas permukaan tanah. Sebagian akarnya tumbuh di atas
permukaan tanah sehingga membuatnya makin indah. Tanaman setinggi
beberapa meter dapat mempunyai bonggol dengan diameter 2,4 m. Merupakan
yang terbesar di antara jenis lain. Mempunyai bunga berwarna pink dan
dua kali ukuran multiflorum.
Di Thailand sudah berkembang anakan dari jenis ini yang dinamai Thai
Socotranum. Kemudian berbagai varietas baru ditemukan, antara lain:
Golden Crown, Diamond Crown, Petch Ban Na, S1, dan Kao Hin Zon. Namun
orang barat sering menyebut Thai Soco ini sebagai Socotranum palsu
karena sebenarnya merupakan jenis Arabicum.